Phnom Penh: Curi-Curi Travelling


Kamboja, mana Bunganyaaa???

Kaki gw menginjakkan bumi kamboja tepat jam 9 pagi di tahun 2013. Modusnya sih ke kamboja buat ikutan conference, iya conferencenya 2 hari tapi jalan-jalannya seminggu. Sambil menyelam minum jus jeruk donk hehehehehehe. Setelah transit selama 24 jam di Singapore akhirnya pesawat tiger airlines mendarat juga di ibukota kamboja yaitu Phnom Penh. Gw dan teman-teman berniat ikut conference CamTESOL yang diadakan oleh pemerintah kamboja dan salah satu sponsor dari lembaga pendidikan asing. Kebetulan paperku diterima dan aku menjadi salah satu pembicara dalam konferensi ini, keren kan gw? Iya aja. Tapi,  ditulisan gw kali ini gw ngga akan membahas tentang konferensinya tapi tentang ngapain aja sih gw selama di kamboja plus gw ke vietnam juga waktu itu.
Sesampainya gw ke Kamboja sejujurnya gw ngga tau kudu ngapain, gw udah booking hostel tapi nggak tau gimana nyampe kesananya. Untungnya salah satu temen gw, Rina, punya kenalan orang kamboja, Chandara namanya biasa kita panggil brother chan. Kita dijemput langsung dari bandara dan dianter buat keliling phnom penh plus dicariin guest house pula. Untungnya guest house yang udah gw booked ga ada biaya cancellation nya jadi no worry. Kita di ajak muter-muter pake mobilnya si Chandara, udara di Phnom Penh panas banget coy, karena nggak banyak pohon yang ditanam di tepian jalan. Phnom penh kayaknya masih getol-getolnya membangun si ibukota ini, banyak debu-debu bertebaran dari konstruksi bangunan. Rata-rata pengendara motor pake masker begitu juga sama pedagang kaki lima yang keliling pake gerobak. Suasana kotanya sama persis kaya kota-kota kecil di Indonesia ngga ada gedung pencakar langit, Cuma satu doang sih. Jadi selintas mirip tegal atau brebes jadi kaya singgah ke kota/kabupaten lain aja di Indonesia.
Setelah dibawa keliling sama brother chand dan calon istrinya ms. Kunthi, jangan ketawa ya! Kunthi itu nama dewi katanya, jangan dibayangin si nyonya kuntilini, kita dibawa di perkampungan muslim yang ada di phnom penh. Perkampungan muslim ini terletak di tengah kota, tepatnya di jalan moat chrouk disitu ada guest house dan restauran yang kece banget, tasnim guest house. Yang punya bapak-bapak muslim berwajah oriental. Harga per roomnya murah banget, waktu itu gw ama temen gw najib shared room Cuma bayar 100ribu aja berdua jadi perorangnya gocap sehari. Murah banget kan! Di lantai satu ada restoran makanannya jago banget dah hampir semua hidangan khas Khmer atau kamboja ada disini dan harganya murah banget. Favorit gw sih Khmer soup, rasanya mirip Tom Yam Cuma lebih kaya rempahnya. Sekedar tips aja, kalau travelling barengan gini dan nemuin restoran murah mending satu orang pesen satu menu jadi bisa share gitu, lengkap deh wisata kuliner dalam satu tempat.

 Tasnim guest house ini dikelola oleh satu keluarga. Bapaknya bantu-bantu di dapur, anaknya cowoknya nyambut tamu, anak ceweknya jadi kasir bareng ibunya. Ibunya kadang-kadang leye-leye sambil nyusuin bayinya. Anaknya yang masih bayi lucuuuu banget, pengen gw kresekin bawa pulang ke jakarta. Mereka  nggak bisa bahasa inggris jadi percakapan pakai bahasa tubuh dan bahasa melayu. FYI, di perkampungan muslim kamboja rata-rata warganya bisa berbahasa melayu walaupun sedikit. Warga kamboja muslim biasanya mendatangkan penceramah dari malaysia yang sering menggunakan bahasa pengantar bahasa melayu dan banyak juga tenaga kerja asing di malaysia datang dari kamboja. No wonder, kalo mau nanya-nanya atau nawar harga barang pake bahasa melayu aja.

Setelah puas makan-makan di restoran tasnim kita pun menuju kamar masing-masing. Girls went to the girls room while us boys, we have our room. Total kita Cuma sewa 2 kamar selama di kamboja. Kamar cewek lebih luas karena kasur double bednya ada dua. Disini semua kamar dikasih TV dan channelnya channel TV berbayar. Ternyata sinetron naga terbangnya indonesiar juga nyampe kamboja lho. Gw harus bilang wow atau nyembunyiin muka ya? Gw, najib dan cewek gw memutuskan buat istirahat aja di hostel karena capek banget abis jalan-jalan di singapore sehari sebelumnya dan kurang tidur gara-gara flight pagi. Sementara itu, geng girls lainnya ikutan jalan-jalan bareng brother chand ke museum Tuol Sleng, Mekong river dan berkunjung ke kedubes Indonesia di Phnom Penh. Nyesel banget gw nggak ikutan ke Museum Tuol Sleng, gw kan niat banget kalo soal sejarah. Hiks, one day gw harus ke kamboja lagi. Harus! Pake Banget!
Sore harinya setelah puas naroh pantat di kasur, kita jalan kaki keliling kota yang udaranya udah nggak terlalu panas. Nggak jauh dari moat chrouk st. ada Wat Phnom alias temple tempat umat buddha sembahnyang. Templenya cantik, berada di atas bukit. Ada jam raksasa di taman kuil itu, banyak patung-patung ular kobra berkepala tujuh dan ada beberapa altar yang digunakan buat memberi sesembahan dan bersembahyang. Kebetulan kita datang pas udah mau maghrib, jadi banyak biksu yang lagi seliweran disini. Mungkin untuk sembahyang sore, tak taulah. Enaknya di Phnom Penh Kuil, pasar, tepi sungai mekong yang jadi lokasi wisata, universitas dan beberapa hotel berbintang terletak di satu kawasan jadi tidak terlalu susah untuk dijangkau bahkan dengan jalan kaki. Tips yang sangat baik untuk sebuah kota yang baru berkembang.

Phnom penh nampaknya sibuk menata diri setelah masa lalu yang kelam. Pembangunan sedang giat dilakukan nampak dengan banyaknya konstruksi baru. Berada di Phnom Penh kayak mutar waktu kembali Indonesia di masa 90an. Hiruk pikuk kehidupan ibukota begitu sederhana, termasuk gaya bajunya, jajanannya, kotanya dan suasananya. Tapi kesederhanaan ini yang menjadi pesona Phnom Penh, kadang kecanggihan kota modern terasa begitu membosankan kan, kayak semuanya sudah diatur. Besoknya kami melanjutkan perjalanan menuju silver pagoda yang bersebelahan dengan golden palace tempat raja Narodom Sihanouk tinggal. Sayangnya waktu kami ke Phnom Penh rakyat kamboja sedang berduka karena rajanya baru saja meninggal. Didepan istana di pajang photo sang raja, begitu juga di alun-alun kota tepat di seberang independence monument. Ketika kami masuk kedalam silver pagoda juga, photo sang raja dengan ukuran sangat besar dipajang di beberapa sudut ruangan. Beberapa biksu juga sedang memanjatkan do’a yang kayaknya ditujukan untuk sang raja. Ketika masuk silver palace gw juga baru tahu kalau interioirnya ternyata mirip dengan rumah panggung yang ada di kampung halaman gw. Dindingnya terbuat dari papan dengan ruang tengah yang lebar dan lantai juga yang terbuat dari kayu papan dan di pel sampai halus papannya bahkan licin mengkilap. Beberapa orang meletakkan hio yang sudah di bakar dan beberapa sesaji untuk menghormati sang raja. Masyarakat kamboja menaruh hormat yang besar kepada sang raja. Sampai saat ini pemerintahan di pegang oleh anak dari raja Narodom, kalo kata temen-temen sih cakep kaya pendekar di film misteri gunung Merapi.


Begitulah kira-kira jalan-jalan modus yang kami lakukan di sela-sela kegiatan conference CamTesol 2013. Pergunakan waktu sebaik-baiknya  buat mengunjungi ke lokasi wisata setempat. Phnom Penh kotanya cukup asik buat travelling dengan budget minim, harga makanannya lumayan murah dan syukurnya nggak terlalu banyak fast food yang dijual disini. Cuma memang harus bijaksana dalam memilih makanan karena nggak semuanya halal. Yang aman sih datang ke perkampungan muslim aja, disini banyak restoran yang menjual makanan halal dan penginapan yang murah. Sisa postingan ini gw bikin buat pamer photo aja yaa. 

#sumpah ini tulisan paling ngga niat, karena udah kelamaan dan lupa ngapain aja













Komentar

  1. hi.. terimakasih buat sharing pengalamannya di kamboja. kebetulan saya akan mengikuti CAMTESOL juga..
    masih adakah teman yang ada di sana, kak? karena kebetulan saya juga belum pernah ke sana dan nggak tau bagaimana nanti disana..
    trims..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, thank you for leaving comment. Sorry banget, beberapa teman dsana udah pindah tinggalnya. Phnom Penh aman kok, dan orang dsana ramah banget dan helpful dan pinter2 nego harga ya, secara umum mereka suka tawar menawar, selamat bertualang 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer